[Sinopsis] Itazura Na Kiss Episode 2 Part 2


~Perlombaan Cinta dan Air Mata~
Part 2



Kotoko meminta maaf atas kejadian hari ini pada Naoki. Naoki berkata kalau dia tidak memikirkan orang seperti Kinnosuke. Naoki ingin menutup pintu kamarnya tapi Kotoko menghentikannya. Kotoko berkata kalau mereka harus semangat di lomba nanti sekalipun Naoki akan melawan kelas F. Kotoko juga meminta Naoki untuk ambil bagian dilomba nanti. Naoki menjawab kalau ambil bagian dalam lomba hanya buang2 waktu. Kotoko tanya apa maksud Naoki. Naoki menjawab kalau dia tidak ingin diganggu oleh orang2 seperti Kotoko. Naoki akan menutup pintu kamarnya, tapi Kotoko menahannya dan berkata dengan setengah teriak "aku tidak mengerti, aku benar-benar tidak mengerti mengapa kau tidak mau bergabung ikut lomba, kamu begitu aneh, Irie-kun, belajar dan olahraga adalah satu-satunya yang dapat kau lakukan dalam hidupmu, apakah kamu pikir segalanya yang ada dalam hidupmu itu menyenangkan? "


 
 kau menyerah  begitu saja, baik kau lakukan sesukamu, jangan bergabung tetapi aku akan melakukan yang terbaik, Kelas F akan menang dengan pasti, jangan menyesal ketika kamu kalah dari kami nanti". Kotoko langsung keluar dari kamar Naoki dan berjalan cepat kekamarnya, Naoki melihat kearah Kotoko yang menghilang dibalik pintu kamar.

 
Kotoko masuk kekamarnya yang gelap, dia duduk didepan pintu kamar dan mulai lebay, heheh
"huwaaaa...apa yang baru saja aku lakukan?" kata Kotoko takjub dengan kata2nya pada Naoki tadi.
"mengapa aku harus membuka mulut besarku" lanjut Kotoko yang masih tak percaya

Kotoko masuk kedalam kelasnya, dia sudah memakai kostum olahraganya. Kotoko dan kedua temannya bertemu Kinnosuke yang sedang dipijat. Kotoko sangat bersemangat hari itu dia terus belari-lari kecil. Teman2nya jadi heran dengan sikap Kotoko, tapo Kinnosuke ikut senang dengan sikap Kotoko karena itu berarti Kotoko mengerti maksud Kinnosuke.

 
Kotoko yang sedang berlari kecil tiba-tiba hilang kendali dan hampir menabrak Naoki, andai Naoki tidak menghindar, alhasil Kotoko jatuh tersungkur sendiri.
"Kamu bahkan terlihat bodoh ketika kamu berlari" sindir Naoki tajam
Naoki meninggalkan Kotoko begitu saja tanpa menolongnya.  Kotoko bangkit dari posisinya dan berteriak pada Naoki "Hey.... kau Tungguuuu!!! kami pasti akan memenangkan perlombaan ini". Naoki terus berjalan tak peduli dengan apa yang Kotoko katakan.
Pagi-pagi sekali Kotoko pergi jogging, dia berpapasan dengan kakek dan nenek
"pagi, perempuan kecil" sapa kakek yang larinya lebih cepat dari Kotoko yang sudah mulai kelelahan.
Kotoko makin pelan berlarinya dan berkata "tungguuuu"

Hari berikutnya Kotoko latihan lari lagi di Lapangan atletik. Kotoko sudah mulai kelelahan dan dia berhenti sejenak untuk sekedar mengambil napas. Naoki melihat Kotoko dari jauh dengan pandangan tajam tapi sinis. Kotoko melanjutkan larinya.
 
Hari berikutnya Kotoko masih juga latihan lari, kali ini dia sudah selesai berlatih dan pulang kerumah. Saat akan melepaskan sepatunya, Kotoko melihat Naoki yang masih memakai piyamanya
"Ohayou" sapa Kotoko
"aku suka bagun dan lari pagi, tapi aku tidak melihatmu lari pagi" kata Kotoko
"itu hanya menyia-nyiakan usahamu" kata Naoki
"tidak, karena selama aku berusaha, itu tidak akan sia-sia, sekalipun hanya untuk kompetisi kecil seperti ini, sekalipun pada akhirnya aku kalah, sedikitnya aku masih mempunyai kenangan yang indah, aku akan berusaha dan melakukan yang terbaik! aku.... ingat ketika kamu membantuku mencapai posisi "tertinggi 100" pada test itu, tapi bandingkan dengan membuat daftar kehadiran kamu ketika aku belakar membuatku lebih bahagia".




Naoki melemparkan handuk ke muka Kotoko, dan seketika itu juga kotoko berhenti bicara. Kotoko mengambil handuk Naoki dari wajah dan tersenyum senang "Irie-kun!!!". Naoki tersenyum manis dan berkata "kau berbau busuk". Kotoko kaget dan panik, ia langsung saja menciumi tubuhnya " sama sekali tidak! aku berbau busuk? mana bisa? aku kira aku benar2 berbau busuk sedikit, maaf". Naoki meninggalkan Kotoko yang sedang sibuk dengan bau badannya, Machiko tertawa melihat mereka. Machiko menghampiri Kotoko dan mengatakan kalau Naoki sedang mempermalukan Kotoko. Kotoko tidak begitu percaya. machiko kembali berkata kalau Naoki sebenarnya ingin berkata "kamu akan masuk angin". Kotoko benar2 bahagia mendengar perkataan Machiko. 






 
Kotoko masih terus berlatih lari tanpa kenal lelah, Kotoko berhenti berlari untuk mengambil napas tepat didepan rumah Naoki. Lalu ayah dan ibu Naoki keluar dari rumah dengan mengenakan pakain olahraga. kotoko tanya apa yang mereka lakukan. Irie-chan berkata kalau dia akan menjadi pelatih lari Kotoko, awalnya Kotoko keberatan karena takut merepotkan. Tapi Machiko meyakinkan Kotoko untuk membiarkan mereka membantu Kotoko. Akhirnya Kotoko bersedia dan mulai hari itu juga dia mulai dilatih oleh Irie-chan.
Dirumah, Kotoko juga berlatih trade mill didamping ayah dan kedua orang tua Naoki, mereka semua terus menyemangati Kotoko. Sementara itu Naoki dan Yuki hanya mengamati dari meja makan. Yuki berkomentar "kuman Kotoko sedang menerobos rumah kita!'". Naoki tidak menanggapi komentar Yuki.


 
Esoknya, Kotoko masih bersemangat latihan lari baik dirumah maupun disekolah, terkadang Naoki memperhatikan latihan Kotoko. 

 
Kotoko melihat Naoki berjalan dilorong sekolah. Saat Naoki dan Kotoko berpapasan, kotoko berkata pada teman2nya "cara dia berjalan (naoki) sungguh memikat, bukan?" Naoki tidak mau menanggapi perkataan Kotoko. Lalu Kotoko memanggil Naoki, terpaksa Naoki berhenti.

Kotoko : "Oh ya! Irie-kun! jika kau panggil aku SMA Tounan Imori Yuuko, aku tidak akan peduli"
Kotoko dan teman2nya tertawa puas. Naoki membalikan tubunya hingga berhadapan dengan Kotoko.
Naoki : "Amori Yuuko {atlit terkenal}"
 
 Kotoko agak gimana gitu mendengar kata2 Naoki sepertinya Kotoko salah sebut tadi. Kotoko lagsung mengalihkan pembicaraan "Hadiah pasti milik kami untuk dibawa"
Naoki : "aku kira juga begitu". Naoki tersenyum dan akan pergi tapi Kotoko menarik lengan Naoki.
Kotoko : "Irie-kun tunggu, aku ada sesuatu yang harus aku katakan padamu"
Kinnosuke : "apa yang terjadi Kotoko?"
Kotoko : " Kin-chan, ini tidak ada hubungannya denganmu, kembali kesana oke?"


Kotoko menarik Naoki menjauhi teman2nya. Dan masuk kedalam kelas. Teman2 Kotoko melihat dari kaca pintu,
Naoki : "jangan menyentuhku, kau berkeringat"
Kotoko : "Bukankah kau akan mulai pelatihan? Jika kelas A tidak ikut bersaing, kemenangan kita tidak berarti apapun"
Naoki : "kau bicara tentang ini lagi"
Kotoko : "mengapa kita tidak taruhan? Kita lihat kelas mana yang akan menang, jika kau bergabung dalam perlombaan ini. oke?"

Naoki tidak menanggapinya dan mau pergi tapi lagi2 Kotoko menarik Naoki.
Kotoko : "orang yang kalah harus setuju melakukan satu permintaan dari pemenang?"
Naoki tidak mengiyakan dia hanya menghela napas saja.
Kotoko : "Kau takut kan? karena kau tidak akan menang? malangnya! kau bahkan membuatku berpikir tentang banyak hal, aku tidak jenius untuk sekedar percaya diri"

 
Naoki : "aku setuju untuk taruhan denganmu"
Kotoko senang mendengarnya dan berteriak saking senangnya. tiba2 Naoki berkata "aku ingin kau pergi". seketika itu juga Kotoko terhenyak (?). Naoki melanjutkan perkataannya "Jika kelas A menang, kau pindah".
Kotoko melongo mendengarnya, Naoki kembali berkata dengan tajam "taruhan dimulai, Amori-chan". Naoki pergi. Kotoko bingung apa yang seharusnya dia lakukan sekarang.

bersambung ke Part 3

notes:
tadinya mau april selesain sampe part 2 ajah, tapi kayanya ga sempet kalo harus nulis dan post hari ini juga. Jadi terpaksa episode 2 ini dibuat 3 part.

Komentar

aufa onkey mengatakan…
lanjutin ya...
dulu aku juga dah pernah ntn tp karna udah lama jadi lupa-lupa ingat gitu deh...
aaaafrii mengatakan…
iya siip
makasih udah komen ^^
iis 규해 Rf mengatakan…
lanjut april... hwaa... irie naoki ^_^ kangen liat film ini lg.
april rf mengatakan…
siap ka iis,
tunggu lanjutannya ajah, hehehe
Anonim mengatakan…
bagus pril, lanjutkan
semangat ya, ga usah buru-buru...
Anonim mengatakan…
lanjuttttttkan

Postingan populer dari blog ini

Brief Sinopsis Coffee Prince Episode 15-17 (Final)

Brief Sinopsis Coffee Prince episode 11-14