[Sinopsis] Itazura Na Kiss Episode 3 Part 1

April kembali lagi dengan sinopsis INK episode 3, happy reading, jangn lupa komen ^^

Bencana yang diharapkan terjadi seperti batu jatuh. Banyak orang lain akan mengikuti setelahnya. Itulah sebabnya mengapa aku melakukannya - Peribahasa Barat -
~Malam Pertama Bersama Mereka~

 
Setelah mendapat tamparan dari Reiko, Kotoko bingung apa yang sebaiknya dia lakukan saat ini. 
 
Naoki masuk kekelasnya, Watanabe menghampirinya, Watanabe tanya apa Irie benar2 sakit. Naoki menganggukan kepalanya. Teman2 kelas A yang lain menyalahkan kelas F atas kejadian yang menimpa Naoki. Tapi Naoki bilang masih ada Watanabe untuk pertandingan bola basket nanti.  Teman2 akhirnya memberika dukungan kepada Watanabe.
Tiba-tiba Reiko datang dan berkata ” Harapan apa yang kita punya, jika Irie tidak ikut bertanding”. Reiko sok perhatian dengan keadaan Naoki.
” Kau benar-benar baik? Lenganmu baikkan?” tanya Reiko perhatian.
” Aku baik” jawab Naoki.
” Naoki, aku tidak akan memaafkanmu, jika kau berbicara beberapa hal dengannya” kata Reiko memperingatkan Naoki. Tapi Naoki diam saja.
 
Kotoko pulang kerumah, dia melihat sepatu Naoki. Kotoko langsung bergegas masuk kedalam rumah. Naoki sedang menuju kulkan untuk mengambil sesuatu
Lalu Kotoko datang dan langsung menghampiri Naoki, tapi Kotoko terlalu kasar mendekatinya, sehingga dia tanpa sengaja mendorong lengan Naoki yang sakit. Naoki meringis kesakitan.
” Aku benar-benar menyesal” kata Kotoko. Kotoko ingin memgang lengan Naoki tapi Naoki mendorongnya menjauh.
” Berdiri disana, jangan bergerak selangkahpun” perintah Naoki sambil memegangi lengannya. Naoki mengambil minuman kaleng dari kulkas.
” Itu untukku” kata Kotoko setelah memperhatikan sekitarnya.
” Berhentilah bermimpi, tentu saja itu untukku” sahut Yuuki yang tiba-tiba muncul dari balik sofa.
Naoki menuju sofa, Kotoko mengikutinya.
” Irie-kun, tentang lenganmu, aku minta maaf, lenganmu baik?” tanya Kotoko
Naoki melepar satu minuman kaleng pada Yuuki dan langsung duduk disofa.
” Baik! Itu semua kesalahanmu, itu semua kesalahan sehingga oniichan seperti sekarang” kata Yuuki. Naoki tidak mengeluarkan sepatah kata pun, dia asyik sendiri meneguk minuman kalengnya.
 
Machiko datang, dia senang melihat Kotoko pulang. Kotoko langsung berlari mendekati Machiko.
”Obaasan, aku menyesal atas apa yang telah aku lakukan” kata Kotoko sambil membungkukan badan.
” Aku tidak bermaksud membuat kerusakan pada lengan Irie-kun” Lanjut Kotoko.
”Dia baik, jangan risau” kata Machiko menenangkan
”Bagaimanapun apa yang kau lakukan? Kakimu....” kata Machiko
” Oh... dalam penyembuhan akan baik” jawab Kotoko
 
 
Naoki bangkit dari tempat duduknya dan beranjak pergi, Kotoko menghentikannya.
” Irie-kun, aku benar-benar menyesal! Atas apa yang aku lakukan” kata Kotoko
” Hentikan itu!” kata Naoki
” Dia merasa dipermalukan, itu sebabnya dia bersikap tabah didepanmu” Kata Machiko
” Mengapa aku melakukan itu?” tanya Naoki pada ibunya
” Oh! Untuk seorang pria, itu seperti meniup kebanggaannya! Menderita karena tulang retak untuk wanita yang dicintainya tidak jadi masalah” jawab Machiko
” Berhentilah!” kata Naoki yang langsung naik kekamarnya.
” Oniichan, tidak bisa bermain bola basket karena lengannya, kau.. Kotoko bodoh” kata Yuuki.
” Kotoko-chan, jangan dengarkan mereka” kata Machiko.
Kotoko menganggukan kepalanya.
 
Kotoko telah berada dikamarnya dan sudah berganti pakaian, dia menghampiri meja belajarnya dan membuka dompetnya. Kotoko melihat foto Naoki yang terpajang disana.
”Irie-kun, maaf, aku menyesal” kata Kotoko.
Naoki berangkat kesekolah duluan, lalu Kotoko berteriak meminta Naoki menunggunya. Kotoko berlari agar sejajar dengan Naoki.
” Hey, biarkan aku yang membawa tasmu” Pinta Kotoko
” Sepertinya aku bisa melakukannya sendiri” kata Naoki
” Baiklah, aku akan membantu” kata Kotoko yang langsung mengambil tas Naoki.
” Aku baik, hentikan itu” kata Naoki sambil tetap memegang tasnya.
Mereka berdua akhirnya main tarik-tarikan tas. Naoki tetep tidak mau dibantu Kotoko, sementara Kotoko ngotot mau membantu Naoki. 
Naoki berhasil memenangkan ronde tarik-menarik tas, tapi naas bagi Naoki. Karena Noaki terpental dan lengannya yang luka membentur tembok. Naoki benar-benar kesakitan (Kotoko niat nolong malah memperparah keadaan).
Kotoko segera menghampiri Naoki dan menyatakan penyesalannya, dia juga bertanya apa Naoki baik?. Naoki menjauhkan diri dari Kotoko sambil berkata kalau kapanpun Kotoko mendekatinya, Naoki pasti akan tertimpa nasib malang. Naoki meninggal Kotoko.
Disekolah, Naoki sedang bersama Reiko.
” Sudahkan kau mempunya seorang dokter yang memperhatikan lenganmu dengan baik?” tanya Reiko
” Ya aku pergi ke klinik disekitar sini” jawab Naoki
” Ayahku mengatakan, dia bisa membantu memperhatikan keadaan lenganmu di rumah sakit keluarga kami. Bagaimana? Kita bisa pergi setelah sekolah hari ini” kata Reiko
” Itu baik, lenganku sudah baik sekarang” jawab Naoki
” Kita tidak boleh seperti itu! Jika tidak dilihat dengan benar, lenganmu tidak akan pernah sembuh” Kata Reiko
” Tidak apa-apa” Kata Naoki sambil berlalu pergi
 
Kotoko berada dikoridor sekeolah, dia melihat kelas Naoki dan memutuskan untuk mengintip. Tapi didalam kelas tidak ada Naoki. Siswi kelas A melihat Kotoko mengintip.
 
Mereka mencegat Kotoko.
” Apakah ada sesuatu yang kau inginkan dengan kelas?” kata siswi itu
” Jangan malu, masuklah!” kata siswi yang satunya lagi
” Oh, tidak, aku tidak melakukan apa-apa.” jawab Kotoko sambil berjalan pergi tapi lengan Kotoko dan tahan oleh mereka. Dan akhirnya Kotoko diseret masuk ke kelas A.
 
Kotoko didudukan dikursi. Semua siswa mengelilingi Kotoko. Lalu Reiko muncul.
” Apa yang kau berencana melakukan ini? Tanya Reiko
” Kau menyakiti Irie, benar-benar buruk. Dan kau masih berani memasang wajah acuh tak acuh.” kata Watanabe
” Apakah kau pikir aku tidak khawatir? Aku sudah banyak memikirkannya. Aku mengkhawtirkan dia juga!” kata Kotoko
” Jangan berkata manis. Kau hanya memberi Naoki masalah setiap hari. Selama kau berada disini sekarang, Naoki akan sial! Apakah kau mengerti?” tanya Reiko
” Kita tidak bisa mengharapkan siswa kelas F untuk mengerti” kata siswi kelas A
”  Itu benar” jawab siswi yang lain. Mereka semua tertawa.
Kotoko hanya menunduk saja.
Tiba-tiba Kinnosuke masuk kedalam kelas A. Kinnosuke tanya mengapa  mereka membawa Kotoko ke kelas A. Salah satu siswi berkata kalau kelas F tidak punya sopan santun karena menyerobot masuk kedalam kelas A. Kinnosuke menantang salah satu siswa untuk ribut diluar. Watanabe berkata pada Kinnosuke kalau Kotoko penyebab Naoki terluka. Mereka terus saja ribut.
 
Naoki sudah berada didalam kelas, dia melihat keributan yang terjadi.
” Aku tidak mengatakan apa-apa” kata Naoki sambil duduk dikursinya. Semua siswa spontan menoleh kearah suara Naoki. Kinnosuke langsung menyerobot kedepan hingga berhadapan dengan Naoki.
” Jika kau tidak mengatakan apa-apa, mengapa mereka membuat keributan yang besar tentang itu?” tanya Kinnosuke
” Aku tidak tahu apa-apa” jawab Naoki
” Kau tidak tahu apa-apa? Bisakah kau menyebut dirimu seorang pria?” tanya Kinnosuke kesal.
Kinnosuke akan mencengkram leher Irie. Tapi Kotoko menghalanginya. Kinnosuke berkata ingin memberi Naoki pelajaran. Sementara itu Naoki santai saja duduk ditempatnya sambil berkata ” Bakka (bodoh)!! Bakka!!”.  Semua siswa kompak berkata ” Keluar!!!!”. Kotoko melihat kearah Naoki.
 
Pulang sekolah, Kotoko melihat Naoki berdiri depan rel kereta api, menunggu pintu terbuka karena ada kereta yang melintas. Kotoko memantapkan niatnya dan mendekat ke sisi Naoki. Kotoko melihat Naoki. Naoki melihat kearah Kotoko dengan tatapan killernya. Kotoko agak ciut tapi tidak mematahkan semangatnya.
Kotoko menggeser satu jengkal langkah kaki mendekat kearah Naoki. Naoki yang menyadarinya ikut melangkahkan satu jengkal langkah kakinya untuk menjauhi Kotoko (Lucu banget ngeliatnya, hahahahaha). Samapi 2 jengkal langkah mereka seperti itu. Saat di langkah ketiga, Naoki berencana langsung merangkul lengan Naoki, namun saat akan dilaksanakan. Naoki keburu melangkah maju kedepan karena pintu sudah dibuka, hahahahahahahahahaha.

Saat makan pagi, Kotoko melihat lengan Naoki yang masih diperban. Dia memberanikan diri untuk bertanya ” Apa lenganmu masih sakit?”. Naoki hanya melirik Kotoko saja tanpa menjawabnya.
” Tentu saja sakit, bagaimana mungkin tidak sakit” kata Yuuki.
 
Lalu Shige-chan datang utnuk ikut makan bersama. Machiko menyiapkan makanan untuknya. Shige-chan melihat lengan Naoki.
” Naoki, apa yang terjadi pada lengan kiri mu?” tanya Shige-chan
” Maksudmu, kau tidak tahu?” tanya Yuuki
” Ya, lenganku agak sedikit sakit” kata Naoki
” Lengan? Itu tidak tampak tidak bagus. Patah lengan agak serius. Kau harus hati-hati. Aku sudah mengalami hal ini sebelumnya. Lengan yang patah, sakitnya seperti kram. Rasanya sakit benar-benar buruk, kan?” tanya Shige-chan. Sementara itu Kotoko panik dan khawatir mendengar perkataan ayahnya
” Semua itu benar” jawab Naoki
” Sejujurnya, aku jatuh dari pohon,  ketika aku di sekolah menengah atas dan lenganku patah” kata Shige-chan bercerita.
Shige-chan menceritakan kronologis kisahnya jatuh dari pohon. Machiko juga mengingat kejadian itu, lalu ayah irie muncul dan ikut nimbrung mengenang masa lalu. (Aku ga ceritain gimana kisah jatuhnya shige-chan, karena sama ajah kaya pengalaman jatuh dari pohon orang2 biasa). Shige-chan meminta Naoki berhati-hati karena dia bisa memahami apa yang naoki alami.

Irie-chan memberikan Shige-chan sebuah kartu undangan, ternyata itu kartu undangan reuni. Mereka sudah 23 tahun tidak bertemu teman2 lama. Ternyata Shige-chan dulu cukup populer, saat sekolah dulu Shige-chan banyak disukai oleh wanita.  Mereka bertiga membicarakan apa mereka akan datang atau tidak. Shige-chan tanya apa Machiko akan hadir. Machiko bilang tidak karena Yuuki terlalu kecil untuk ditinggal. Yuuki berkata kalau Kotoko tidak lebih dewasa dibandingkan dirinya.
 
Naoki mengakhiri makannya. Kotoko juga mengikutinya.
” Hari ini hari libur, jadi tolong jangan ikuti aku!” pinta Naoki pada Kotoko yang sudah tepat berdiri dibelakangnya.
 
Naoki langsung naik kekamarnya dan Kotoko berbalik kemeja makan dan tertawa. Kotoko duduk lagi dimeja makan dan berkata kalau dia masih lapar .
  
Kotoko sudah berpakaian rapih, dia mau pergi. Tapi sebelum pergi dia melihat foto Naoki dulu yang ada didompetnya. Lalu Machiko muncul didepan pintu dan tanya apa Kotoko akan pergi. Kotoko mengiyakan. Machiko lalu masuk dan memberikan sebuah gaun ala barat tempo dulu, hahahaa  pasa Kotoko. Machiko ingin Kotoko memakainya. Kemudian Machiko bercerita kalau dia ingin punya anak perempuan yang bisa didandani dengan pakaian-pakaian ala barat dan pergi keluar bersamanya. Lalu Machiko berkata pada Kotoko kenapa mereka tidak pergi belanja bersama-sama saja. Mereka berdua terlihat senang sekali. Kotoko melirik jam tangannya sepertinya dia terlambat.
 
Dilain tempat, Junko dan Satomi sedang menunggu Kotoko. Junko melihat Reiko dan memberitahukannya pada Satomi. Mereka berdua melihat barang-barang yang dipakai Reiko. Sebuah tas dari PRADA dan Sebuah syal dari HERMES. Mereka berdua tertawa dan berkata mungkin saja mereka memasulkannya
 
 
Reiko tengah menelepon seseorang. Ternyata Reiko menghubungi kediaman Naoki. Junko dan Satomi juga menebak kalau yang Reiko telepon adalah Naoki. Lalu mereka berdua seperti mendapatkan sebuah ide brilian. Sementara itu Reiko menutup teleponnya dengan sedikit sedih.
 
Junko dan Satomi menghampiri Reiko.
” Menunggu seseorang? Jika kau menunggu Irie, kurasa dia tidak akan datang” kata Junko
” Dia sedang kencan dengan Kotoko sekarang. Kami juga menunggu Kotoko” kata Satomi
” Tapi mungkin Kotoko tidak akn berpaling” kata Junko
” Dimana Irie?” tanya Watanabe yang tiba-tiba muncul
” Ayo kita pergi!” ajak Reiko pada Watanabe
” Hanya kita berdua?” tanya Watanabe
Reiko pergi dan Watanabe mengikutinya.
” Sepertinya Watanabe menyukainya” kata Junko sedih
” Jadi pria yang kau sukai sebenarnya si nomer 2 di sekolah?” tanya Satomi
Junko tersenyum.
 
Sementara itu Kotoko tengah berlari-lari dijalan mengenakan pakaian ala barat yang diberikan oleh Machiko. Semua orang memperhatikan Kotoko yang berpakaian aneh. Kotoko samapi direstoran dia mencari-cari keberadaan Junko dan Satomi. Kotoko berjlan pulang dia kesal karena Junko dan Satomi meninggalkannya.
  
Saat dalam perjalanan pulang, Kotoko melihat Naoki sedang bermain lempar bola dengan Yuuki. Kotoko senang melihatnya, lalu dia duduk dibangku dan memperhatikan mereka berdua. Naoki dan Yuuki mengetahui keberadaan Kotoko, namun mereka tetap acuh dan kembali bermain bersama.
Reiko kebetulan lewat ditaman itu, dia melihat Naoki dan Yuuki bermain. Reiko senang, tapi kesenangannya berakhir saat melihat Kotoko juga ada disitu memandangi Naoki dengan tatapan terpesona. Reiko kesal dibuatnya. (Berarti Reiko kemakan perkataannya Junko sama Satomi, padahalkan mereka niatnya bercanda, eh malah jadi keliatan kaya beneran lagi kencan, hahahahaha).
 
Yuuki melempar bola terlalu kencang. Akhirnya bola itu ditangkap oleh Kotoko. Kotoko berniat melemparkan kembali bola itu pada Yuuki tapi terlalu kencang, jadi kejauhan deh. 
 
  
Yuuki mengatai Kotoko bodoh. Kotoko hanya bisa meminta maaf. Sementara Naoki hanya menghela nafas panjang melihat kebodohan Kotoko.
 
Bola itu jatuh didekat semak-semak, Reiko menedekati bola itu. Yuuki meminta Kotoko untuk mengambil bolanya. Reiko yang mendengarnya langsung membawa kabur bola itu. Sementara Kotoko sedang mencari. Kotoko mencari disemak tapi tidak ada.
 
 
Yuuki dan Naoki hanya memperhatikan Kotoko yang sedang sibuk mencari.
” Kau tahu, Oniichan memberi aku bahwa bola itu. itu favorit ku!” kata Yuuki
” Maafkan aku. Sungguh, aku.” mohon Kotoko
” Apa pun, bergegas dan menemukannya! ” perintah Yuuki. Kotoko menganggukan kepalanya dan mulai mencari lagi tapi tetap tidak ada.
  
Hari sudah sore, Kotoko masih mencari bola itu. Keadaan Kotoko sudah acak-acakan. Kotoko mencari keberbagai sudut semak-semak. Lalu dia masuk kesebuah celah semak-semak dengan merengkak. Saat keluar dari semak-semak. Kotoko melihat sepasang kekasih tengah berciuman mesra (hot bener dah, hahaha). Kotoko Cuma melongo melihatnya.
Si wanita melihat Kotoko dan berteriak. Si lelaki ikutan teriak juga dan langsung berdiri. Lalu satpam lewat, pasangan itu mengadukan Kotoko dan mengatkan kalau Kotoko itu cabul, dia dibawah bangku mengintip mereka. Pasangan itu meminta satpam itu untuk menangkap Kotoko.
 
Kotoko bangkit dari posisi tengkurepnya. Satpam itu memperhatikan Kotoko dari atas sampai bawah.
” Aku butuh kau, tolong ikut dengan ku” pinta satpam itu manis
” Aku hanya mencari bola” kata Kotoko
” Sebuah bola?” tanya satpam
” Ya, bola basket” jawab Kotoko
” APAKAH KAU SEDANG BERPIKIR KALAU INI HANYA BERCANDA?” teriak satpam itu
” ITU BENAR! ITU BESAR, TAPI AKU TIDAK BISA MENEMUKANNYA!
INI BUKAN KESALAHAN KU! ” teriak Kotoko
” Sekali lagi, ikut aku” pinta satpam
” Aku bilang aku tidak bersalah!” kata Kotoko
~ bagaimana kelanjutannya tunggu di part 2~

Komentar

Anonim mengatakan…
bagus pril lanjut ya
Anonim mengatakan…
naoki makin cakep aja ka,
lanjutin sinop ink ya ka
sarah
yuuichi mengatakan…
aku tunggu part 2 dan episode2 selanjutnya pril,
ganbatte kudasai (bener ga tuh ya) hehehe
aaaafrii mengatakan…
makasih ya udah mampir dan komen teman2, insya allah aku lanjutin terus, hahahaha

Postingan populer dari blog ini

Brief Sinopsis Coffee Prince Episode 15-17 (Final)

Brief Sinopsis Coffee Prince episode 11-14