[Sinopsis] Itazura Na Kiss Episode 4 Part 2

I'll be back membawa sinopsis Itazura Na Kiss episode 4 part 2. Gomennasai buat yang udah nunggu lama (bungkuk 90 derajat). Semoga semua suka. Happy Reading ^^:.
Tinggalkan jejak selagi anda bisa, hahahahahahahahaha: Enjoy this read ^^
Episode 4 Part 2
 
Kotoko dan Ibu sedang duduk di meja makan berdua. Lalu Naoki datang berkata kalau Yuuki tidak mau makan. Naoki lalu duduk dikursinya.
 
” Aku akan membawa sesuatu ke kamarnya nanti.” kata Naoki
” Ini semua salahku, membuatnya marah seperti itu.” kata Kotoko menyesal
” Tidak itu bukan kesalahanmu, Jika ada orang yang harus disalahkan, ya anak itu. Dia sangat keras kepala karena aku memanjakan dia.” kata ibu
” Tapi bibi, hari ini Yuki mendapat hadiah karena esainya paling menonjol. Kita harus mengucapkan selamat padanya” kata Kotoko
” Kenapa anak itu tidak mengatakannya” kata ibu
” Dia menulis, kalau Irie akan menjadi ketua dan ia akan menjadi wakil ketua, dan bersama-sama mereka bisa menciptakan sebuah perusahaan besar! Jika paman mendengar tentang hal ini, ia pasti akan sangat bahagia! Jika Irie menjadi ketua, perusahaan pasti akan menjadi salah besar!” kata Kotoko
” Benar? Benar?” tanya Kotoko pada Naoki yang diam saja.
” Aku sudah kenyang” kata Naoki pergi menuju kamarnya
” Irie-kun” panggil Kotoko
” Oniichan” panggil ibu
” Apa yang salah dengan dia? Mereka berdua sangat keras kepala.” Gumam ibu 

 Bapak guru kelas F menemui Kotoko dimejanya dan berkata kalau tinggal Kotoko saja yang belum mengajukan formulir hasil akademi. Kotoko mengerti. Pak Guru meminta Kotoko untuk mendiskusikannya dengan orangtuanya. Kotoko mengerti
Kinnosuke mendekati Kotoko dan berkata ” Kotoko, kau bisa menulis "ibu rumah tangga" dan tidak akan peduli! Aku akan menjadi koki besar dan memberimu kebahagiaan!”
” Kin-chan” kata Kotoko
” Tunggu aku! Aku harus pergi” kata Kinnosuke memegang kedua bahu kotoko. Kinnosuke pergi disusul teman-temannya.
Junko dan Satomi menggoda Kotoko dengan mengatakan kalau Kotoko bisa menjadi ibu rumah tangga.

Reiko mengejar Naoki dan memanggilnya ” Naoki!!”. Naoki berhenti dan berbalik . Kotoko yang melihatnya lalu bersembunyi di dekat tembok. Rekio mengajak Naoki untuk bertemu di coffeeshop Akasaka jam 13:00 besok. Naoki mengerti dan akan datang.
 
Reiko melihat Kotoko dan berkata ” Jangan mengganggu kencan kami, ok?”. Kotoko hanya terdiam.

 Hari yang dinantikan Reiko tiba,  di Coffeeshop Akasaka.Naoki sudah berada disana.
 Kotoko juga ternyata membuntutinya dengan melakukan penyamaran
Lalu Kotoko bertemu dengan Watanabe yang juga membuntuti mereka, akhirnya mereka berdua duduk bersama untuk membuntuti Naoki dan Reiko.
” Mengapa kau tidak ingat aku?” tanya Watanabe
” Karena kita tidak dikelas yang sama” jawab Kotoko enteng
” Tapi aku selalu dengan Naoki” kata Watanabe
” Hanya ada Irie-kun dimataku” kata Kotoko terus memperhatikan Naoki.

 
” Ranking ku selalu dibawah dia...” kata Watanabe, kotoko langsung menoleh kearah Watanabe
” Jadi, kau berada di tempat kedua, selalu di bawah Irie?” tanya Kotoko tak percaya
” Satu orang bodoh dari kelas F tidak berhak mengatakan itu” jawab Watanabe
” Aku peringatkan padamu, terkecuali Irie, tidak ada orang selain dia yang boleh memanggilku bodoh” kata Kotoko sewot.
 
Naoki dan Reiko mulai berbicara.
” Jadi, apakah ada sesuatu yang penting?” tanya Naoki
” Aku ingin membahas masa depan kita denganmu: jawab Reiko
 
Tempat pengamatan Kotoko dan Watanabe
” Kau dengar itu?” tanya Kotoko, Watanabe menggelengkan kepalanya, lalu mereka berdua berusah mendekat agar lebih jelas mendengar dengan memajukan kepala mereka, tapi pipi mereka malah menyatu, heheheh. Saat mereka sadar mereka langsung berjauhan dan mengelap pipi masing-masing
 
Kembali pada Reiko dan Naoki.
” Kenapa kau tidak bergegas dan memutuskan? Apakah kau ingin pergi ke Todai atau kau mau pergi ke luar negeri?” tanya Reiko
” Ini semua sama, apakah aku memilih yang satu atau yang lain” jawab Naoki
” Tidak, tidak sama. karena aku berencana untuk pergi ke sekolah yang sama seperti mu.” kata Reiko
” Ini kah caramu memutuskan mada depanmu?” tanya Naoki
” Ya, aku. Kau memahami maksudku, kan? Aku tidak akan pergi dari sisimu” ujar Reiko. Naoki hanya menghela napas.
” Aku tidak akan kalah dari perempuan itu” kata Reiko tegas
” Tidak ada hubungannya dengan dia” kata Naoki
” Ada” kata reiko lalu berpindah tempat duduknya agar semakin dekat dengan Naoki

” Naoki lihat sini! Perhatikan aku baik-baik” pinta Reiko, dengan terpaksa Naoki menghadap kearah Reiko 
Saat Naoki berbalik, Reiko langsung merangkulnya dan mencium Naoki. 
 Kotoko dan Watanabe terkejut melihatnya.
Kotoko langsung berdiri sehingga kursinya jatuh, padahal Naoki hanya diam saat di cium tidak melakukan apa-apa, apalagi membalasnya. Kotoko dengan lantang berkata ” Irie-kun”. Reiko melepas ciumannya, Naoki melihat kearah Kotoko agak terkejut tapi tak terlihat jelas. Kotoko langsung pergi dari tempat itu. 
Reiko tersenyum puas, sedangkan Naoki seperti merasa sedikit bersalah pada Kotoko, horeeeee..
Kotoko berjalan sambil menangis, dia mengingat saat Reiko mencium Naoki.
” Irie-kun” gumam Kotoko terisak.
” Irie-ku kau bodoh” teriak Kotoko lalu berlari. 
 Saat makan malam di kediaman Irie. Naoki melihat kursi Kotoko kosong. 
” Ini sangat membosankan tanpa Kotoko disini hari ini” kata ibu
” Anak itu terlalu manja” kata ayah Kotoko
” Oniichan, jangan bilang kau memarahi Kotoko lagi?” tanya ibu
” Ma-chan” panggil ayah Kotoko
” Kau! Kau selalu suka memarahi orang lain” kata ibu
” Mama, kau sebenarnya ibunya siapa? Menurutmu siapa yang lebih penting Kotoko atau kita berdua?” tanya Yuuki ikut campur
” Kau cemburu Yuuki? Meskipun kau berbicara seperti seorang dewasa kau hanya anak kecil” kata ibu. Naoki kembali melihat kursi Kotoko yang kosong.

 Sementara itu Kotoko sedang tertidur di kamarnya, disampingnya ada foto Naoki. Kotoko tidur sambil menangis.
 Disekolah, Kinnosuke dan kawan-kawan langsung menyerbu papan pengumuman. Disana tertempel foto Naoki dan Reiko yang sedang berciuman. Kinnosuke senang melihatnya.
Lalu teman Kinnosuke menunjuk kearah pojok papan pengumuman. Disana tertempel foto Kotoko dengan Watanabe. Kinnosuke yang melihatnya teriak histeris dan langsung merobek-robek foto itu. Kinnosuke bertanya-tanya siapa yang melakukannya.
Lalu pak guru yang waktu itu menarik Kinnosuke datang lagi dan menyeret Kinnosuke untuk ikut bersamanya. Reiko tersenyum puas melihatnya sementara Kotoko agak khawatir.
Junko dan Satomi menginterogasi Kotoko.
” Apa yang terjadi Kotoko?” tanya Satomi
” Aku tidak melakukan apa-apa” jawab Kotoko
” Apa yang kau lakukan, Kotoko, berkencan ketika mencoba untuk mengikuti Irie!” kata Junko
” Ini adalah kesalahpahaman! Aku benar-benar tidak ...” kata Kotoko terpotong
” Oke, oke. Irie adalah satu-satunya didalam hati Kotoko, bukan?” tanya Satomi melerai.
” Ya, benar!” kata Kotoko.
 Lalu Reiko datang menghampiri Kotoko.
” Setelah Naoki itu Junichi, eh? Aku tidak berpikir kau akan begitu mampu ...” kata Reiko meledek Kotoko, Kotoko hanya diam.
” Jangan berpikir kau telah menang hanya karena kau mempublikasikan ini foto. Dan mencium ... Kotoko juga pernah mencium Irie.” kata Junko membela Kotoko. Reiko agak shock mendengarnya, semua muridnya yang mendengar itu juga tidak menyangka.
Lalu Naoki lewat dan reiko langsung menghampirinya.
” Naoki, apakah benar? Kau telah mencium Kotoko sebelumnya?” tanya Reiko pada Naoki. Junko langsung menarik Kotoko kehadapan Naoki.
” Berhenti berpura-pura! Pada hari pertama sekolah di koridor. Koridor!” kata Junko
” Hemm” kata Naoki mengangguk, Kotoko tersenyum
” kau ingat!” 
” Itu kecelakaan, aku hanya korban” kata Naoki, Kotoko jadi murung mendengarnya.
” Aku ingat Naoki berkata, "Bagaimana menjijikkan!" kan?” tanya Reiko
Kinnosuke datang dengan emosi menghampiri Naoki...
” Kau berani mengatakan bahwa mencium Kotoko adalah menjijikkan?!” tanya Kinnosuke
” Ya” jawab Naoki,
” Bajingan!!” kata Kinnosuke yang langsung melayangkan tinjunya kewajah Naoki.  Tapi Naoki dengan jeniusnya menghindar, sehingga Kinnosuke malah meninju wajah orang lain.... Kinnosuke makin emosi, tapi Kotoko berusaha menghentikan Kinnosuke. Naoki langsung pergi begitu saja.
 Reiko berkata lagi kepada Kotoko ” Aku telah berpikir. Aku harap kau akan berhenti menyebarkan desas-desus yang aneh mulai sekarang.” Reiko pergi meninggalkan Kotoko. Kotoko berkata dalam hati ” Aku bahkan tidak melakukannya dengan sengaja”.
Reiko berbicara berdua dengan Naoki....
” Berhentilah melakukan hal-hal seperti itu” kata Naoki
” Apa yang kau katakan? Apakah itu cinta atau studi,  Aku akan memberikan semuanya semampuku.” kata Reiko tersenyum. Naoki terlihat memikirkan sesuatu.
 Dikediaman Irie... Makan malam sedang berlangsung, hari ini semuanya berkumpul seperti biasanya. Kotoko terlihat melirik kearah Naoki sekilas. Tapi suasana tampak hening......
” Apa yang salah? Semua orang jadi lesu ...” kata ibu mencairkan suasana.
” Obaasan! Aku tidak percaya aku melihat mu membuat salad empat musim ini sekarang!” kata Kotoko, semua tertawa mendengarnya, lalu ada bunyi telepon. Ibu yang berinisiatif untuk mengangkatnya.
” Irie-chan, kau terlihat lelah?” tanya ayah Kotoko pada ayah Naoki
” Aku baik-baik saja” jawab ayah Naoki.
” Sayang, perusahaan menelepon” kata ibu menepuk pundak ayah Naoki.
” Benar-benar deh, pada saat seperti ini, pekerjaan tidak selesai..” gerutu ibu sambil duduk kembali dikursinya..
” Irie-chan itu tabah, bagaimanapun dia adalah ketua (direktur)” kata ayah Kotoko
” Maafkan aku, aku harus pergi sekarang” kata ayah Naoki setelah menerima telepon, semua orang terkejut.
” Bagaiman dengan makan malam?” tanya ibu
” Lupakan tentang itu!” jawab ayah Naoki sambil berlalu pergi....
” Benar-benar!! Orang ini hanya tahu bekerja” gerutu ibu lagi...
” Oniichan jangan pernah seperti itu, ya” kata ibu
” Irie-chan benar-benar lelah, kita harus menyuruhnya istirahat” kata ayah Kotoko
” Dia tidak akan mendengarkan apapun yang aku katakan. Jangan bicarakan ini lagi, Aku memikirkan sesuatu yang sangat mengagumkan!” kata ibu
” Ketika Mama bilang dia memikirkan sesuatu yang luar biasa, itu bukan sesuatu yang baik.” komentar Yuuki
 Lalu ibu pergi sebentar dan mengambil sesuatu..
” Aku ingin merenovasi ruma!!” kata ibu sambil memperlihatkan sketsa rumah barunya. Ibu menjelaskjan tentang bentuk rumah barunya nantu, dirumah itu nanti ada kamar Kotoko dan kamar Shige-cha. Naoki kesal melihat sikap ibunya itu. Kotoko senang melihatnya, sementara ayah Kotoko nampak sungkan dan berkata apakan Irie-chan tahu hal ini. Ibu jawab kalau ayah tidak punya waktu untuk memikirkan hal seperti ini.
” Apalagi, jika Kotoko dan Oniichan menikah, maka kita benar-benar akan menjadi keluarga. Aku yakin ia tidak akan menentang! Lagi pula aku tidak akan membiarkan dia menentang!” kata ibu senang, Kotoko juga ikut senang mendengarnya.
” Jangan melampaui batas Ma” teriak Naoki, semua terkejut.
” Oniichan...” gumam ibu
” Irie-kun...” gumam Kotoko
” Apakah kau tahu bagaimana sibuknya ayah sekarang? Apakah kau tahu bagaimana ia merasa di tempat kerja? Apa pendapat mu tentang sebuah keluarga itu?” tanya Naoki tajam pada ibu
” Itu cukup Naoki” kata ayah Kotoko cengengesan
” Bisakah orang luar, tinggal diluar” kata Naoki langsung to the point.
“ Oniichan, bagaimana kau bisa begitu kasar?” tanya biu mulai berkaca-kaca.
“ Aku sudah selesai, Gochisosama” kata Naoki sambil undur diri dari meja makan.
“ Ini…ini pertama kali dia berkelakuan seperti itu” kata ibu
” Obaasan!” kata Kotoko
” Ma-chan...” kata ayah, kotoko menepuk bahu ayanya.
” Obaasan, ini semua salahku, Hal ini terjadi hanya karena aku sudah mengganggunya sepanjang hari dan malam. Itu sebabnya dia seperti ini!” kata Kotoko tetap membela Naoki
” Tidak, itu bukan karena kau” kata ibu menggelengkan kepalanya sambil menunduk
” Tidak, itu salah kita, kita sudah memberi beban kepada kalian sepanjang waktu” kata ayah
” Shige-san....” panggil ibu.... Kotoko bangkit dari kursinya dan mengejar Naoki.
Kotoko menemui Naoki didepan kamar Naoki…
”  Irie-kun, apa yang kau...” kata Kotoko
” Aku tidak ingin bicara denganmu” kata Naoki langsung membuka pintu kamarnya.
” Kau tidak biasanya seperti ini! Berbicara kepada Obaasan seperti itu ... hanya saja tidak seperti mu! Apa yang salah dengan mu? Irie-kun....” tanya Kotoko.
 ” Jadi apa yang membuatku seperti ini? Kau bahkan tidak tahu orang macam apa aku ini” kata Naoki tajam langsung menutup pintu kamarnya.
” Irie-kun....” panggil Kotoko pelan.
 Tiba-tiba Yuuki datang dan mendorong Kotoko dan meminta Kotoko untuk pergi menjauh.. Yuuki langsung masuk kekamar..
 Yuuki mendekati Naoki yang sedang duduk dimeja belajarnya.
” Mama, akan baik-baik saja” kata Yuuki
” Biarkan aku sendiri, Yuuki” kata Naoki, Yuuki lalu menuju meja belajarnya.
Dimeja belajar Yuuki membuka buku gambarnya. Lalu dia mencore-coret gambar itu sambil berkata ” Itu salah semua Kotoko! Semuanya, semuanya adalah kesalahan Kotoko!”
Usai mencoret-coret gambarnya dan merobek lembaran buku gambarnya, yuuki mengepalkan kertas itu. Lalu keluar dan menemui Kotoko yang ternyata masih stay didepan pintu. Lalu yuuki meleparkan kertas hasil coret-coretnya ke dada Kotoko.
 Kotoko hanya terdiam ditempat....
Sementara itu Naoki terlihat pusing memikirkan apa yang baru saja terjadi....
Ayah Kotoko dan ibu bicara berdua.  Ibu bercerita bahwa ” Dia (Irie-chan) bekerja setiap hari, Oniichan dan Yuuki selalu sendiri, Kadang-kadang aku merasa keluarga ini tidak membutuhkan aku.”
” Jangan berkata seperti itu Ma-chan” kata ayah Kotoko berusaha menenangkan.
” Itulah mengapa kau dan Kotoko tinggal di sini membuat aku merasa begitu penting.” kata ibu menangis
” Tapi Ma-chan....” kata ayah
” Aku mohon Shige-san, jangan katakan kau ingin pergi” pinti ibu, Ayah memberikan sapu tangannya pada ibu, supaya ibu bisa menghapus air matanya. Ayah Kotoko juga merasa sedih.
Dikamar Kotoko, dia sedang melihat gambar Yuuki....
Lalu ayah datang dan masuk kekamar Kotoko..
” Mari kita pergi dari sini, oke?” tanya ayah
” Aku mengerti bahwa tinggal di rumah keluarga lain bukanlah hal yang sangat baik. Aku benar-benar mengerti, Tapi aku merasa sulit untuk menolak tawaran kebaikan dari mereka, Kau ingin hidup dalam keluarga sebaik yang satu ini, kan?” kata ayah lagi
” Ayah...” gumam Kotoko
” Kita akan saling bergantung satu sama lain untuk kelangsungan hidup sekarang ... kau bisa melakukannya, kan?” tanya ayah
” Hemm, tidak masalah” kata Kotoko mengangguk yakin
” Lagu yang biasa, ingin bermain?” tanya ayah. Kotoko mengangguk senang dan tersenyum., Mereka mulai memainkan lagu itu.
Sementara itu, Naoki dan Yuuki sedang merenung dikamarnya. Lalu dia mendengar suara musik yang dimainkan Kotoko dan ayahnya. 
Naoki menengok kearah Yuuki yang sedang duduk dilantai. Yuuki berkata ” Terdengar mengerikan”
Kotoko dan ayah menghentikan permainannya dan mulai bicara lagi.
” Kotoko, aku tahu kau telah membuat keputusan besar” kata ayah
” Kau suka Naoki-kun kan? Ini penting kau harus rajin kearahnya, tapi kau tidak dapat menjadi beban baginya” kata ayah
” Lupakan saja! Karena Irie-kun sudah memiliki orang lain dia suka. Dia cantik dan cerdas. Mereka adalah pasangan yang cocok.” kata Kotoko lalu menunduk
” Aku paham” kata ayah menepuk bahu Kotoko. 
 Ayah beranjak pergi dari kamar Kotoko, tapi dia berhenti dan berkata  ” Kotoko, Bahkan jika kau tidak cukup padai atau cukup canti, suatu hari dia akan melihat hal yang baik darimu” ( Aku suka kata-katamu Shige-sah).
” Ayah...” panggil Kotoko tersenyum
” Oyasumi” kata ayah lalu keluar dari kamar kotoko.
Dikantin sekolah, semua siswa sedang makan termasuk Kotoko, Junko dan Satomi..
” Kau benar-benar berniat untuk masuk ke sekolah bagian universitas kita? Tapi kau perlu melalui tes seleksi dan jika kau masuk ” kata Satomi
” Irie pasti tidak akan memilih untuk pergi ke bagian universitas sekolah kita. Pernahkah kau berpikir tentang itu?” tanya Junko
” Kau benar, tapi selalu ada kemungkinan!!!”  kata Kotoko
” Nah, jelas tidak” kata Satomi dan Junko berbarengan.
” hmm, kalian benar” kata Kotoko lesu
” Tapi aku masih senang karena aku suka kau pernah ”Die Attitude” ” kata Junko
” Itu benar, ketika aku melihat mu, aku merasa penuh harapan.” kata Satomi
” Benarkah? Lalu aku akan menyiapkan diri bersama-sama!” kata Kotoko
 Naoki menemui Izumi Sensei
” Univesitas Tokyo bidang Ekonomi, Kau tidak dibidang teknik?” kata Izumi Sensei, Naoki mengangguk.
” Apakah orang tuamu mengetahui tentang hal ini?” tanya Izumi Sensei
” Tidak” jawab Naoki, Izumi sensei menghela napas
” Permisi” kata Naoki lalu pergi.
” Irie-kun...” panggil Izumi Sensei
Reiko mengejar Naoki dan berjalan disampingnya..
” Naoki, mengapa kau tidak ke teknik lagi?” tanya Reiko
” Dalam rangka untuk mengambil alih bisnis ayah ku, aku pikir belajar ekonomi akan lebih relevan.” jawab Naoki
” Jadi kau telah memutuskan?” tanya Reiko
” Yeah” jawab Naoki
” Aku mengerti” kata reiko lalu pergi meninggalkan Naoki.
 Watanabe melihat Reiko lewat dan berkata ” Apakah reiko akan mengubah jurusannya? Lalu aku sebaiknya cepat memberitahu guru”. Watanabe akan pergi keruang guru tapi dia malah bertabrakan dengan kotoko. Kotoko minta maaf dan berlalu pergi.
 ” Naoki merubah jurusannya. Apakah kau tahu apa yang terjadi?” tanya Watanabe setengah teriak. Kotoko yang mendengarnya langsung berbalik
” Tunggu, satu menit” kata Kotoko mendekat ke arah Watanabe.
” Apa, kau tidak mendengar tentang hal itu? (Kotoko mengangguk) Dia mengubah jurusannya!” kata Watanabe

” Itu berarti kita dapat belajar di universitas yang sama” kata Kotoko senang
” Tidak, tidak bukan itu” kata Watanabe
” Terima kasih, terima kasih untuk memberitahu aku semua ini! Bye!” kata Kotoko berlalu pergi
” Dia benar-benar bodoh” kata Watanabe
Kotoko berjalan dengan senangnya sampai-sampai dia menabrak seorang temannya. Kotoko berkata sambil berjalan ” Oke, aku benar-benar harus bekerja keras sekarang!”
 Naoki sedang dijalan menuju kedai ayah Kotoko, lalu Naoki masuk kedalam. Ayah menyambutnya. Kinnosuke yang mengetahui kedatangan Naoki langsung menghampirinya. 
 ” Apa yang kau lakukan disini?” tanya Kinnosuke
” Kin, dia tamu ku” kata ayah
” Oh, eh, selamat datang. Silakan duduk.” kata Kinnosuke mencoba bersikap ramah.
” Naoki, kenapa tidak kau duduk di sini?” tanya ayah mempersilahkan Naoki duduk dihadapannya.
 Naoki pun duduk ditempat yang disediakan ayah.
” Maaf meminta mu kesini bahkan meskipun kau sedang sibuk.” kata ayah
” Tidak, tidak apa-apa.” kata Naoki
” Aku ingin meminta maaf. Karena Kotoko telah menyebabkan mu dalam banyak masalah.” kata ayah
” Aku baik-baik saja” kata Naoki
” Kita akan pindah sesegera mungkin.” kata ayah
” Benarkah?” tanya Kinnosuke tiba-tiba.
” Tutup mulut kin, aku sedang bicara dengan tamu ku” kata ayah. Lalu Kinnosuke pergi.
 Ayah melanjutkan kata-katanya.
” Ini tidak ada hubungannya dengan Ma-chan. Harap jangan menyalahkannya. Dia hanya ingin membantu Iri-chan. Aku mengatakan yang sebenarnya. Setiap kali Ma-chan ingin membantu dia, sesuatu yang buruk akan terjadi. Itu sebabnya dia bilang dia kutukan baginya (ayah), dan bahwa hal sial terjadi karena dia. Seseorang yang berpikir mereka tidak berguna harus merasa sangat kesepian. Itu sebabnya ia berharap bahwa Kotoko dan aku akan tinggal disana. Aku minta maaf karena menyebabkan begitu banyak masalahnya untuk mu dan Yuki-kun.” kata ayah (sediiiiihhhhhhhhhhhh U,U).  Naoki mendengarkan dengan seksama dan mulai mengerti.
 Lalu Kinnosuke datang membawa teh. Ayah meminta Naoki untuk makan apa yang dinginkannya. Ayah juga berkata kalau dia mebelu beberapa ikan dan meminta Kinnosuke untuk membawanya. Kinnosuke dengan semangat mematuhi perintah bosnya
” Pada awalnya, aku pikir dia gangster, tapi ternyata dia serius tentang pekerjaannya. Mungkin ia akan menjadi koki yang baik. Pria yang bersedia bekerja akan bersinar. Orang-orang seperti mu akan berseri-seri dengan cahaya.” kata ayah, Naoki tersenyum mendengarnya. Ayah meminta kinnosuke untuk cepat. Kinnosuke membawa ikannya, lalu ayah mulai meraciknya.
Naoki melihat ke arah Kinnosuke yang giat bekerja, lalu dia sedikit tersenyum. Naoki juga melihat ke arah yang sedang memotong ikan dan sedikit tersenyum. 
Naoki seperti mengerti akan suatu hal yang selama ini tidak ia mengerti.
Kotoko berdiri dibalik tembok dekat pintu dengan senangnya sambil membawa sebuah buku. Lalu Naoki masuk.
” Okaeri Irie-kun” sapa Kotoko.
Lalu Kotoko dengan senang menghampiri Naoki
” Dengar, aku minta maaf, tapi bisakah kau membantu aku dengan pertanyaan ini?” tanya Kotoko menunjukan bukunya. Naoki memeprhatikan peetanyaannya. Lalu mata mereka berdua bertemu.
” Ah, kau terkejut. Ketika aku ingin belajar, Aku berikan semuanya! Bagaimanapun, kita akan pergi ke universitas yang sama, jadi bantu aku ya?” pinta Kootoko.
” Apa yang kau katakan?” tanya Naoki sambil melepas sepatunya
” Apakah kau ingin pergi ke Todai?” tanya Naoki lagi
” Todai ...? Tapi kupikir kau berubah pikiran? ” tanya Kotoko bingung
” Aku hanya pindah jurusannya. Aku akan belajar ekonomi.” jawab Naoki
Lalu ayah Naoki datang dan berkata ” Naoki, kemari”. Kotoko dan Naoki menoleh kearah ayah. Lalu ibu datang menghampiri ayah dan berkata ” Sayang, tidak apa-apa, lupakan saja”.  Ayah menyuruh Naoki untuk ikut dengannya. Naoki mengangguk.
Diruang tamu, Ayah, ibu dan Naoki duduk bersama.
” Meminta maaf kepada ibu mu, Naoki.” kata ayah
” Tidak, tidak apa-apa. Lupakan tentang hal itu.” kata ibu
” Tidak!” kata ayah tegas pada ibu
” Dan kau harus meminta maaf kepada Shigeo-san dan Kotoko juga. Mereka adalah teman-teman orangtua mu. Dan telah menyakiti ibumu ... Aku tidak bisa memaafkan mu untuk itu.” kata ayah (Kotoko mengintip dibalik tembok)
” Baiklah, kau tidak harus mengatakan seperti itu ...” kata ibu
” Tidak, tidak.” kata ayah pada ibu
” Kau tahu, Shigeo-san teman baik kita. Dia bukan orang yang luar biasa” kata ayah, Naoki yang tidak nyaman dengan topik pembicaraan,  lalu berdiri hendak pergi tapi ayah menghentikannya Naoki duduk lagi.
” Aku belum selesai, Naoki, duduk. Naoki, aku mendengar kau berubah pikiran tentang studi masa depan mu. Jangan bilang kau berubah itu hanya karena kau terpengaruh oleh ku?  Dengar, Aku sudah mengatakan sebelumnya. Tidak peduli betapa sibuknya aku sekarang, Aku tidak akan memaksa mu untuk membantu di perusahaan keluarga. paham?” kata ayah
” Kau adalah orang yang ingin aku memilih jalan ku sendiri. Aku hanya melakukan hal itu.” jawab Naoki
” Aku paham, itu bagus” kata ayah tersenyum.
” Kau sudah selesai?” tanya Naoki
” Ya” jawab ayah. 
Naoki bangkit dari kursinya dan hendak pergi lalu Yuuki datang dan langsung berkata ” Ayah Bodoh”.
” Yuki, bagaimana bisa kau mengatakan itu pada ayahmu?” tanya ibu
” Kenapa kau harus memarahi Oniichan? Yang bersalah adalah Mama dan Kotoko!” kata Yuuki
” Yuuki!” kata ibu. Naoki yang mendengarnya lalu pergi.
Kotoko berusaha menghentikan Naoki, tapi Naoki tetap pergi, Kotoko mengejarnya.
Kotoko mengimbangan Naoki yang berjalan dengan cepat sambil berkata ” Irie-kun, orang tua mu khawatir padamu. Kembali, oke?”
” Maaf, itu semua kesalahan kami ... Tapi kami akan pindah segera. Irie-kun?” kata Kotoko
” Jangan ikuti aku” kata Naoki 
 ” Tidak, karena aku khawatir padamu!” kata Kotoko berjalan sambil menghadap Naoki.
” Sudah ku bilang berhenti mengikuti aku!” kata Naoki mendorong tubuh Kotoko.
” kau begitu menganggu” kata Naoki
” Irie-kun?” kata Kotoko
” Ayah ku, Ibu ku...dan ayah mu. Mereka semua orang dewasa. Namun mereka masih menjadi teman baik. Sekumpulan banteng” kata Naoki lalu pergi. Kotoko kembali mengejarnya sambil memanggil nama Naoki ” Irie-kun...”.
” Irie-kun. Aku ingat kau mengatakan kepada ku sebelumnya, bagaimana aku tidak mengerti orang seperti apa kau ini. Sebenarnya, aku tahu.  Kadang-kadang kau akan mengatakan beberapa hal yang menyakitkan dengan sengaja, tapi kau sebenarnya bukan orang jahat. Jauh di dalam hati mu, itu hangat, tetapi kau memilih untuk menyembunyikannya. Aku terlihat dewasa diluar, Tapi sebenarnya kau seperti anak kecil dalam berbagai hal dan kau juga pemalu” kata Kotoko
” Diam!!” kata Naoki, Kotoko berhenti.
” Itu yang aku suka dari mu!” teriak Kotoko lalu mengejar Naoki lagi
Kotoko menghadang naoki dan berkata ” Tapi aku benci kau yang seperti hari ini! Aku tidak peduli seberapa banyak mau memandang rendah aku. Tetapi jika kau memandang rendah pada ayahku atau orang tua mu, maka aku akan membencimu untuk itu! Jika kau ingin menjadi seseorang yang benar-benar aku benci, itu sangat mudah” kata Kotoko. Naoki terdiam.
Kotoko berbalik dari hadapan Naoki dan berkata ”Aku akan sangat membencimu!”
” Bisakah kau membenciku?” tanya Naoki. Kotoko berbalik memandang Naoki dan menjawab ” Tentu saja aku bisa”. Lalu Kotoko menundukan kepalanya.
Naoki mendekat ke arah Kotoko. Mereka jadi berhadapan. Naoki mengangkat dahu Kotoko agar Kotoko menatapnya. Kotoko terkejut. 
Lalu Naoki mendekat dan mencium Kotoko. Kotoko terkejut dengan tindakan Naoki. 
Tapi akhirnya Kotoko menikmati ciuman itu. 
 
Naoki melepas ciumannya dan berkata ” Kalau begitu coba saja”. Kotoko terdiam setelah itu. (Naoki sebenarnya takut dibenci Kotoko, jadi Kotokonya di cium, biar si Kotoko keingat terus sama itu ciuman, hahahahaha).
Naoki pergi meninggalkan Kotoko. Kotoko hanya terdiam menatap kepergian Naoki.
Dikamar Yuuki sedang belajar.
” Dahulu kala, hiduplah seorang bernama Marie Antoinette. Karena dia berada di bawah terlalu banyak tekanan, rambutnya menjadi putih semalam. Tapi bagi situasi ku adalah ... botak. ” suara hati Yuuki.
 (Yuuki memegang kaca dan melihat ada botak di bagian belakang kepalanya)
Yuuki merengut lalu dia mundukan kepalanya, Yuuki mengangkat kepalanya lagi.
” Aku menjadi seperti ini adalah karena kesalahan Kotoko! Tapi ini bukan akhir dari nasib buruk yang dia bawa bersamanya” suara hati Yuuki.
Kotoko turun dari tangga dengan tergesa-gesa sambil berkata ” Oh tidak, aku akan terlambat ... Apa yang harus ku lakukan ...?”. Kotoko segera menuju meja makan. Ibu memberikam sarapan untuk Kotoko. 
Kotoko melihat kearah Naoki. Ayah Kotoko dan Ayah Naoki sedang berbincang-bincang tentang pekerjaan.
” Ayah” panggil Naoki
” Ya” jawab ayah
 ” Aku ingin pindah keluar” kata Naoki. Semua orang terkejut mendengarnya. 
 ” Apa yang kau bicarakan , oniichan?” tanya ibu menatap putranya. Naoki menatap ibunya
” Naoki, Apa yang terjadi?” tanya Ayah menatap putranya, Naoki menatap ayahnya.
” Oniichan?” panggil Yuuki menatap kakaknya. Naoki menatap adiknya.
” Naoki-kun?” panggil ayah Kotoko menatapa calom menantu nomer satu-nya. Naoki menatap ayah Kotoko.
 
” Irie-kun?” panggil Kotoko menatap pria yang dicintainya. Naoki menatap Kotoko
” Aku akan kesekolah” kata Naoki pergi
” Naoki, berhenti di situ.” kata ayah Naoki
” Oniichan tunggu!” kata ibu
” Irie-kun?” panggil Kotoko
 

~bersambung episode 5~ 


Komentar

Yuichi mengatakan…
daebak pril.
naoki mulai jatuh cintrong sama kotoko tanpa disadaru :D
sakurako mengatakan…
pril salam kenal ya,
aku reader baru di blogmu..
jadi pengen punya blog nih aku.
arigatou buat sinop itazura na kissnya ya ^^
Anonim mengatakan…
april aku tunggu yang episode 5 ya!!!!!
seru bangetttttt

ida
Anonim mengatakan…
naokinya udah mulai ada hati sama kotoko,hehe
ka april lanjutin lagi yah sinopsis itazura nya,di tunggu loh
fighting!

dina
dewi terserah mengatakan…
jangan lama2 y buat episode 5ny hehe....SEMANGAT!!!!!!!
Anonim mengatakan…
kalo Irie kun nggak ganteng, mungkin aku bakal sebeeelll sama tokoh yang satu ini... gemeesss

Postingan populer dari blog ini

Brief Sinopsis Coffee Prince Episode 15-17 (Final)

Brief Sinopsis Coffee Prince episode 11-14